Wednesday, December 21, 2011

Teori Evolusi Darwin

Apa evolusi itu ?
Evolusi didefiniskan sebagai suatu proses perubahan  yang berlangsung secara perlahan dalam kurun waktu yang sangat lama..
Evolusi juga didefinisikan sebagai perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan (sedikit demi sedikit);
Evolusi biologi berarti proses perubahan pada mahkluk hidup dari bentuk sederhana menjadi bentuk  kompleks yang berlangsung secara bertahap dalam jangka waktu yang sangat lama.
Evolusi biologis didefinisikan sebagai setiap perubahan genetik dalam suatu populasi yang diwariskan selama beberapa generasi. Perubahan ini mungkin kecil atau besar, terlihat atau tidak begitu terlihat
Evolusi biologi berkembang dari pandangan Oparin yang menyatakan bahwa mahkluk hidup berasal dari “nenek moyang “ berupa sel awal yang terbentuk melalui reaksi kimia gas-gas di atmosfer purba (  metana , ammonia , hydrogen dan karbondioksida ). Sel awal selanjutnya mengalami perubahan secara bertahap dalam waktu yang sangat lama menjadi bentuk-bentuk kehidupan  baru yang berbeda dengan sebelumnya.
 Apa yang berubah dari mahkluk hidup ?

Perubahan pada mahkluk hidup, dikarenakan gen-gen pembawa sifat pada mahkluk hidup mengalami perubahan yang kemudian  “ditampilkan” pada penampakan sifat baik fisik maupun non fisik ( sifat-sifat fenotip ).
Bagaimana selanjutnya ?
Munculnya teori evolusi biologi telah mendorong para ilmuwan “berlomba-lomba” melakukan penelitian terkait dengan fenomena evolusi.. Beberapa tokoh ilmuwan yang hingga saat ini mendapat dukungan atas teori evolusinya  salah satunya adalah C.R.Darwin yang lebih dikenal dengan sebutan Teori Darwin.
Ya …. Evolusi telah menjadi sebuah teori baru bahkan mengarah kepada paham / aliran baru.

Bagaimana Teori Darwin tentang evolusi yang menghebohkan itu ?
Teori Darwin  mengenai evolusi terangkum dalam bukunya yang berjudul “ On The Origin of Species by Means of Natural Selection “ yang berarti : species mahkluk hidup yang ada sekarang berasal dari species mahkluk hidup masa silam yang mampu bertahan hidup melalui proses seleksi alam.
Ide evolusi Darwin, tidak muncu; begitu saja. Akan tetapi ide itu muncul melalui suatu “perjuangan” panjang yang kemudian diungkapkan berdasarkan atas pemikirannya.

Apa pokok-pokok pemikiran Darwin ?
Pokok-pokok pikiran Darwinsebagai, landasan Teori evolusinya , antara lain :
  1. Tidak ada 2 individu yang sama persis dalam suatu species. Mahkluk hidup di bumi ini bervariasi, dan beberapa variasi bersifat terwariskan.
  2. Setiap populasi cenderung bertambah banyak, karena kemampuan reproduksi yang dimilikinya. Untuk berkembangbiak perlu makanan yang cukup. Dan jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak daripada yang dapat bertahan hidup.
  3. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pertambahan populasi tidak berjalan terus-menerus.
  4. Individu-individu berkompetisi untuk memperoleh sumber daya agar mampu bertahan hidup.
  5. Sifat-sifat warisan yang dimiliki suatu individu membuat mereka dapat bertahan hidup dan berkembang biak pada keadaan lingkungan tertentu.
  6. Akibat dari seleksi lingkungan , hanya individu yang adaptif yang mampu bertahan hidup dan berkembang biak mewariskan sifat adaptif pada keturunan mereka.. Seleksi alam pada akhirnya mengubah sifat dalam populasi, bahkan bias sampai menghasilkan species baru.

Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut, akhirnya Darwinsampai pada kesimpulan bahwa :
    • Mahkluk hidup mengalami evolusi
    • Evolusi pada mahkluk hidup terjadi karena seleksi alam,
    • Individu yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan bertahan hidup, sementara yang tidak mampu beradaptasi akan tersisih bahkan bisa punah.
Teori Darwin sering dipahami bahwa manusia berasal dari kera . Apa benar demikian ? Silahkan Anda pikirkan !

Pustaka :
Pratiwi, D.A dkk, 2007, Biologi untuk SMA kelas XII, Jakarta, Penerbit Erlangga.
id.wikipedia.org
www.kamusBesar.com
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.inspirasidaily.com/wp-content/uploads/2011/04/charles-darwin-the-origin-of-species.jpg&imgr


Friday, December 9, 2011

Struktur Membran Sel

Membran sel adalah membran semi-permeabel tipis yang mengelilingi sitoplasma sel. Fungsinya adalah untuk melindungi integritas dari bagian dalam sel dengan membiarkan zat tertentu ke dalam sel, sambil menjaga zat-zat lain di luar. Hal ini juga berfungsi sebagai dasar lampiran untuk sitoskeleton di beberapa organisme dan dinding sel pada yang lain. Jadi membran sel juga berfungsi untuk membantu mendukung sel dan membantu menjaga bentuknya. Sel hewan, sel tumbuhan, sel prokariotik, dan sel-sel jamur memiliki membran sel. Bagaimana struktur membran sel sebenarnya ?
Struktur Membran sel

Membran sel terutama terdiri dari campuran protein dan lipid. Tergantung pada lokasi membran dan peran dalam tubuh, lipid dapat menyusun lebih  dari 20 sampai 80 persen dari membran, dengan sisanya yang protein. Sementara lipid membran membantu memberikan fleksibilitas membran, protein memantau dan memelihara kondisi  kimia sel dan membantu dalam transfer molekul melintasi membran.
Membran sel Lipid
Fosfolipid merupakan komponen utama dari membran sel. Mereka membentuk bilayer lipid di mana mereka hidrofilik (menarik air) secara spontan mengatur untuk menghadapi sitosol berair dan cairan ekstraseluler, sementara hidrofobik (ditolak oleh air) daerah ekor wajah jauh dari sitosol dan cairan ekstraseluler. Lapisan ganda lipid adalah semi-permeabel, sehingga hanya molekul tertentu yang  berdifusi melintasi membran.
Kolesterol merupakan komponen lipid dari membran sel. Ini membantu untuk kekakuan membran sel dan tidak ditemukan dalam membran sel tanaman.
Glikolipid terletak pada permukaan membran sel dan memiliki rantai gula karbohidrat yang melekat pada mereka. Mereka membantu sel untuk mengenali sel-sel tubuh lainnya.

Membran sel Protein
Protein strukturalmembantu memberikan dukungan sel dan bentuk sel . Protein membran sel reseptor membantu sel-sel berkomunikasi dengan lingkungan eksternal mereka melalui penggunaan hormon, neurotransmitter dan molekul sinyal lainnya. Transportasi protein, seperti protein globular, transportasi molekul melintasi membran sel melalui difusi difasilitasi. Glikoproteinmemiliki rantai karbohidrat yang melekat pada mereka. Mereka tertanam dalam membran sel dan membantu bagian dalam sel untuk komunikasi sel dan transportasi molekul melintasi membran.

Saturday, December 3, 2011

Sistem Transportasi pada Avertebrata

Siapa tak kenal Avertebrata
dalam Pelajaran Biologi SMP tentu sudah pernah membahas tentang avertebrata. 
Avertebrata atau mungkin juga di sebut invertebrata merupakan sekelompok hewan / animalia yang tidak memiliki tulang belakang ( vertebrae ). 
Kelompok ini beranggotakan beberapa jenis hewan yang "bertubuh lunak" tidak memiliki sistem rangka tubuh.
Pelajaran biologi SMA kali ini akan membahas tentang berbagai sistem transportasi yang dijumpai pada beberapa hewan anggota Avertebrata.
Pada Porifera , hewan yang paling sederhana. 
Transportasi berlangsung secara sederhana . Zat-zat makanan yang dicerna di dalam sel-sel koanosit akan didistribusikan ke seluruh sel penyusun tubuh porifera oleh sel-sel khusus yang bernama sel-sel amoebosid yang mampu bergerak layaknya amoeba .

Pada Hydra
Zat makanan ditranportasikan dan didistribusikan ke seluruh sel tubuh oleh rongga gastrovasculer yang meluas dari pusat tubuh masuk sampai ke bagian tentakel.

Pada cacing Planaria
Zat makanan ditranportasikan oleh rongga pencernaan bercabang-cabang hingga cabang terkecil mencapai semua bagian tubuh. Sistem transportasi pada hewan ini sekaligus juga merupakan sistem ekskresi yang mengumpulkan zat-zat "buangan" sekaligus membuangnya keluar tubuh.

Pada Cacing tanah, 
Sistem transportasinya terdiri dari pembuluh darah punggung, pembuluh darah perut dan pembuluh darah samping dilengkapi dengan lima pasang lengkung aorta ( : pembesaran dari pembuluh darah ) yang berfungsi sebagai jantung. Aliran darah yang sekaligus membawa zat-zat makanan disebabkan oleh adanya denyutan ke-5 pasang lengkung aorta dan  pembuluh darah punggung. Sistem transportasi pada cacing termasuk sistem peredaran darah tertutup yang sederhana. Sistem seperti ini memungkinkan darah hanya dapat beredar di sepanjang pembuluh darah, dan tidak keluar daripadanya. Dinding pembuluh darah adalah sangat tipis sehingga memungkinkan zat-zat bisa berdifusi dengan sangat mudah dari darah ke cairan ekstraseluler atau sebaliknya. Darah cacing tanah mengandung hemogobin yang terlarut dalam cairan darah. Ini berkaitan dengan fungsinya mengangkut gas pernapasan ( Oksigen / CO2). Secara sederhana, peredaran darah pada cacing tanah digambarkan sbb :
darah ( di dalam pembuluh darah punggung ) mengalir dari belakang menuju ke arah kepala ( anterior ) menuju ke pembuluh darah perut lewat 5 lengkung aorta. Di dalam pembuluh perut, darah mengalir dari depan menuju ke belakang.

Pada Insecta, 
Berbeda dengan cacing tanah . Insecta memiliki sistem peredaran darah terbuka terdiri atas satu pembuluh memanjang dan terletak membujur di atas saluran makanan. Bagian belakang pembuluh membentuk beberapa gelembung disebut jantung pembuluh  yang berlubang-lubang halus dan di mana bagian paling belakang tertutup. Bagian paling depan dari pembuluh  merupakan aorta yang ujungnya terbuka. Aliran darah disebabkan oleh denyutan jantung pembuluh. Darah keluar sistem transportasi menuju ke seluruh bagian tubuh melalui aorta. Darah dari sluruh bagian tubuh akan kembali ke sistem tranportasi melalui lubang-lubang pada jantung pembuluh. 
Perlu dicatat : sistem ini tidak mentranspor oksigen dan karbon dioksida . Dan hanya mentransportasi zat-zat makanan.

demikianlah beberapa macam sistem transportasi yang ditemukan pada beberapa hewan anggota Avertebrata.