Tuesday, February 15, 2011

Beberapa Gangguan pada Sistem Pencernaan makanan Manusia

Gangguan sistem pencernaan makanan pada manusia dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bacteri, ataupun kelainan pada organ pencernaan .

Beberapa gangguan yang umum, adalah :
  1. Apendisitis ( radang apendiks ), merupakan keadaan terjadinya infeksi pada apendiks ( umbai cacing ) yang mengakibatkan peradangan. Keadaan ini terkadang umum disebut sebagai radang usus buntu.
  2. Diare ( mencret , bhs Jawa ) , terjadi apabila kim dari lambung mengalir ke usus terlalu cepat mengakibatkan defekasi ( buang air besar / BAB ) menjadi lebih sering dengan feses encer mengandung banyak air. Penyebabnya, antara lain : stres makanan tertentu atau organisme ( mikroba ) perusak ynag melukai dinding usus . Diare dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral sehingga terjadi keadaan yang dinamakan dehidrasi.
  3. Gastritis, merupakan peradangan pada dinding lambung / ventrikuli
  4. Kolik, merupakan gangguan berupa "salah cerna" akibat memakan makanan yang sangat merangsang lambung, seperti ; alkohol, cabai yang mengakibatkan rasa nyeri pada bagian perut.
  5. Konstipasi ( sembelit ), terjadi jika kim dari lambung masuk ke usus dengan sangat lambat , akibatnya air terlalu banyak diserap oleh dinding usus sehingga feces menjadi padat dan keras serta kering. Keadaan ini dapat disebabkan karena kurangnya konsumsi makanan yang banyak mengandung serat dan banyak mengkonsumsi daging.
  6. Peritonitis, merupakan peradangan pada selaput rongga perut ( peritonium ).
  7. Ulkus ( tukak lambung ), merupakan keadaan terluka nya dinding lambung yang bisa sampai menyebabkan berlubangnya dinding lambung. Sebagian besar disebabkan oleh infeksi bacteri jenis tertentu , juga bisa disebabkan karena produksi asam lambung ( HCl ) yang berlebihan. Pada kasus lain disebut juga ulkus peptikum ventrikuli.

Friday, February 11, 2011

Contoh-contoh Produk Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional disebut juga sebagai bioteknologi sederhana. Disebut demikian mungkin karena bioteknologi jenis ini dikerjakan secara sederhana, bisa menggunakan peralatan sederhana. Di samping itu, ada juga yang menyebutnya sebagai bioteknologi kuno. Disebut demikian, mungkin karena bioteknologi jenis ini sudah dikenal dan dikerjakan oleh manusia 6000 tahun sebelum masehi dengan memanfaatkan kemampuan fermentasi mikroba tertentu .

Beberapa contoh produk bioteknologi konvensional, antara lain sbb :
  1. anggur dan bir, dari bahan mentah biji sereal ( semisal gandum ) dengan agen hayati khamir dari jenis Aspergillus oryzae
  2. Roti, dari bahan dasar biji sereal ( gandum ) dengan agen hayati berupa khamir dari jenis Saccharomyces cerevisiae.
  3. Keju, dari bahan dasar  susu murni dengan agen hayati kelompok bacteri asam laktat ( dari genus : Lactobacillus dan Streptococcus ) yang memfermentasi laktosa menjadi asam laktat.. Juga terkadang digunakan jamur Penicillium camembert dan Penicillium requefort .
  4. Yoghurt, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri asam laktat dari jenis  Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophylus.
  5. Mentega, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri dari jenis Streptococcus lactis dan Leuconostoc cremoris.
  6. Antibiotik pinisilin , memanfaatkan kemampuan jamur Penicillium notatum dan Penicillium crysogenum untuk mensintesis antibiotik ( ditemukan Alexander Fleming, 1926 ).
  7. Sauerkraut, dari bahan dasar sayuran menggunakan agen hayati bacteri asam laktat
  8. Nata de coco, dari bahan dasar air kelapa menggunakan jasa agen hayati Acetobacter xyllinum.
  9. Tempe, dari bahan dasar kedelai menggunakan bantuan jenis jamur Rhizopus stoloniferus.
  10. Kecap, dari bahan dasar kedelai menggunakan agen hayati jamur Aspergillus wentii.
  11. Tapai, dari bahan dasar singkong atau sereal seperti beras ketan menggunakan agen hayati Saccharomyces cerevisiae.
Materi terkait :

    Sunday, January 30, 2011

    JENIS-JENIS BIOTEKNOLOGI


    Bagi manusia, bioteknologi sebenarnya bukan barang yang baru. Dalam kenyataannya bioteknologi sudah ada sejak zaman sebelum masehi. Misalnya orang Samaria dan Babilonia telah mengenal minuman bir sejak 6000 tahun sebelum masehi. Orang Mesir telah membuat adonan kue asam ( menggunakan bakteri asam ) sejak tahun 400 SM ( Sebelum Masehi ). Kemampuan mikroorganisme melakukan fermentasi ( “peragian” )  pertamakali ditemukan oleh Louis Pasteur ( 1857 – 1876 ). Fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme tertentu menjadi prinsip dasar pengembangan bioteknologi tradisional atau konvensional, dengan produk-produk berupa : tempe, bir , tape, kecap, keju, susu asam, roti dan lain-lain.
    Perkembangan lebih lanjut di masa kini, bioteknologi sudah memanfaatkan organisme atau bagian-bagiannya yang telah direkayasa secara in vitro sesuai dengan keinginan manusia. Adanya rekayasa secara in vitro yang dilakukan manusia terhadap agen-agen hayati menjadi prinsip utama bioteknologi modern. Misalnya melalui teknik rekayasa genetic manusia dapat “ memaksa” mikroorganisme tertentu untuk memproduksi hormone insulin dalam skala industri. Melalui teknik kultur jaringan, manusia dapat memperoleh bibit tanaman yang seragam dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat.
    Berdasarkan fakta-fakta di atas, pada dasarnya bioteknologi dapat dibedakan menjadi dua jenis , yaitu : bioteknologi konvensional / tradisional dan bioteknologi modern.

    Proses pembuatan Tempe ( contoh Bioteknologi konvensional ). Tempe merupakan salah satu produk bioteknologi yang sudah dikenal sejak jaman dahulu. Proses pembuatan tempe sangat mudah, menggunakan bahan dan peralatan sederhana.
    Tahap-tahap pembuatan tempe., sbb : 
    1. Kacang kedelai dicuci bersih, lalu direndam dalam air dingin selama1 hari 
    2. Kacang kedelai dikupas kulitnya, lalu direbus
    3. Pemberian ragi tempe ( berisi spora jamur dari jenis Rhizopus sp ) 
    4. Dibungkus/disimpan ditempat tertutup
    5. setelah 2 - 3 hari produk tempe siap dikonsumsi 
    Proses Pembuatan Insulin ( Bioteknologi modern ).
    Bioteknologi produksi Insulin ini dilakukan dengan memanfaatkan jasa Escherichia coli melalui suatu teknologi yang disebut dengan rekayasa genetic menggunakan peralatan modern.
    Adapun tahap-tahap rekayasa genetic dalam pembuatan insulin adalah  sebagai berikut :
    1. Identifikasi gen insulin manusia
    2.  Isolasi plasmid dari sel E.coli  
    3. Penyisipan gen insulin ke dalam plasmid ( terbentuk Plasmid rekombinan ) 
    4. Injeksi plasmid rekombinan ke dalam sel E.coli
    5. Membiakkkan E.coli yang mengandung plasmid rekombinan
    6. Menginduksi E.coli yg mengandung plasmid rekombinan untuk memproduksi insulin
    7. Mengisolasi dan memurnikan hormone insulin 
    8. HORMON  INSULIN 

    Monday, January 24, 2011

    PENGERTIAN dan PRINSIP DASAR BIOTEKNOLOGI

    Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari, kita telah banyak mendengar atau bahkan memanfaatkan produk-produk bioteknologi. Baik yang berkaitan dengan makanan / minuman ( seperti : tempe, bir, keju, kecap, yoghurt ) , kesehatan ( seperti : penisilin, amoxylin, vaksin,hormone insulin ), pertanian ( tanaman trans genik, kultur jaringan, tembakau bebas virus ), peternakan ( seperti :  domba dolly ), transportasi ( seperti biofuel )  bahkan sampai masalah sampah ( seperti : plastic biodegradable ). Namun, mungkin kita masih bertanya-tanya , apa sih bioteknologi itu ? Bagaimana bioteknologi itu ?
    Bioteknologi merupakan ilmu terapan biologi yang dalam praktiknya melibatkan berbagai disiplin ilmu , seperti : Mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel molekul dan lain sebagainya. Secara klasik atau konvensional, bioteknologi dapat didefinisikan sebagai teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian-bagiannya untuk mendapatkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan dalam perkembangan lebih lanjut, bioteknologi dapat juga didefinisikan sebagai teknologi pemanfaatan organisme atau bagian-bagiannya yang telah direkayasa secara in vitro untuk menghasilkan produk dan jasa pada skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia.
    Dari kedua definisi tersebut dapat kita fahamkan bahwa dalam prosesnya, bioteknologi melibatkan beberapa unsure , yaitu  adanya: Bahan mentah, agen hayati ( organisme atau bagian-bagiannya ), pendayagunaan secara teknologis dan industrial , dan produk / jasa yang diperoleh. Perhatikan bagan berikut ini.


    Bahan mentah


    =====
    Proses teknologis
    Dan industrial


    ====

    Produk / jasa


     |
    |





    Agen hayati
    ( mikroba/ molekul/ sel/ jaringan )



    Dari bagan tersebut, dengan jelas dapat kita lihat bahwa suatu produk / jasa dapat dikategorikan sebagai produk bioteknologi bila produk / jasa tersebut dihasilkan melalui proses teknologis ( baik konvensional maupun modern ) yang melibatkan agen hayati di dalam proses produksinya. Perhatikan contoh berikut :
    Contoh 1 :
    biji kedelai direbus menjadi kedelai rebus
    Contoh 2 :
    biji kedelai direbus, setelah dingin diberikan ragi tempe kemudian dibungkus lalu disimpan. Setelah 2 – 3 hari menjadi tempe

    Dari  kedua contoh tersebut, mana yang merupakan produk bioteknologi ? Contoh 2 merupakan produk bioteknologi karena dalam prosesnya menggunakan agen hayati, yaitu ragi tempe. Ragi tempe mengandung spora jamur Rhizopus sp. Aktivitas kehidupan jamur ini secara biologis menjadikan butiran-butiran kedelai rebus terangkai menjadi suatu produk yang bernama tempe. Sedangkan contoh 1 bukan merupakan produk bioteknologi, karena dalam prosesnya sama sekali tidak memanfaatkan agen hayati ( meski teknologi perebusan yang digunakan modern sekalipun ).
    Bioteknologi dalam perkembangannya,  memang tidak pernah terlepas dari sifat rasa ingin tahu dan rasa tidak puas manusia. Adapun tujuan utama pengembangan bioteknologi adalah untuk meningkatkan / memberi  nilai  tambah  bahan mentah dengan memanfaatkan organisme atau bagian-bagiannya. Dengan memanfaatkan jamur Rhizopus, biji kedelai mempunyai nilai tambah. Misalnya : dari sisi ekonomi harga tempe lebih mahal daripada harga kedelai rebus, dari sisi nutrisi tempe lebih tinggi kandungan/nilai gizinya daripada kedelai rebus dll.