Thursday, March 24, 2011

Jenis-jenis Limbah

Istilah "limbah" mungkin lebih kita kenal dengan sebutan sampah, yang selama ini sering menjadi masalah.
Limbah sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu barang / materi ( padat, cair maupun gas ) yang sudah tidak digunakan karena nilai / fungsinya menurun atau bahkan sudah tidak memiliki fungsi lagi.
Keberadaan limbah dalam suatu lingkungan ( daratan, udara maupun perairan ) menjadi salah satu komponen  yang menyebabkan polusi atau pencemaran lingkungan.
Secara umum, limbah / sampah dibedakan menjadi :
  1. Limbah organik, yakni limbah yang berasal dari sisa-sisa bagian tubuh mahkluk hidup . Limbah jenis ini biasanya sangat mudah/ cepat terurai terurai secara alami oleh mikroorganisme seperti jamur, bacteri maupun protozoa tertentu. Yang termasuk dalam golongan limbah organik antara lain : sisa tumbuhan ( seperti akar, batang daun, buah ), bangkai hewan, kotoran hewan, minyak goreng, juga termasuk kertas.
  2. Limbah anorganik, yakni limbah yang berasal benda-benda mati. Limbah jenis ini biasanya sangat sulit, butuh waktu yang sangat lama untuk terurai secara alami. Yang termasuk dalam golongan limbah oanorganik antara lain : kaca, plastik, besi, alumunium, timah dan lain-lainnya.
  3. Limbah berbahaya, yakni limbah yang berasal dari berbagai bahan kimia, umumnya yang bersifat sebagai racun bagi kehidupan. Yang termasuk dalam golongan limbah berbahaya antara lain : sisa / residu pestisida, tumpahan minyak bumi, batu baterei bekas, oli bekas dan sejenisnya. Limbah jenis ini juga dikenal dengan sebutan limbah B3.
Apapun jenis limbahnya, pada prinsipnya semua berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan manakala jumlah / kadarnya dalam lingkungan melebihi batas toleransi. Satu contoh , limbah organik yang berasal dari kotoran hewan ( bisa terurai ) dengan jumlah yang melebihi kemampuan batas suatu lingkungan maka akan tetap menimbulkan masalah bagi lingkungan dan kehidupan.
Sehingga perlu adanya upaya nyata untuk mengelola limbah-limbah tersebut menjadi sesuatu yang minimal tidak mengganggu kehidupan.

Monday, March 21, 2011

Ciri-ciri Tumbuhan Berbiji

Tumbuhan Berbiji atau Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan yang menghasilkan biji  sebagai alat perkembangbiakan. Biji terbentuk melalui proses pembuahan ( fertilisasi ) yang diawali dengan proses penyerbukan ( persarian ).Kedua proses tersebut bisa terjadi lantaran mereka memiliki bunga, sehingga tumbuhan berbiji juga disebut sebagai tumbuhan berbunga ( Anthophyta )

Tumbuhan berbiji merupakan Kormophyta sejati karena tubuhnya tersusun atas bagian akar, batang, daun sejati yang dilengkapi dengan jaringan pembuluh pengangkut xilem dan floem untuk mengangkut air, mineral, makanan dan bahan-bahan lainnya.
Tumbuhan berbiji dapat melakukan reproduksi baik secara seksual ( generatif ) maupun aseksual ( vegetatif ).
Reproduksi generatif diawali dengan penyerbukan ( persarian ) yaitu sampainya serbuk sari ke tempat tujuannya ( kepala sari pada tumbuhan berbiji tertutup atau tetes penyerbukan pada tumbuhan berbiji terbuka ).Setelah terjadi penyerbukan, akan dilanjutkan dengan proses pembuahan ( fertilisasi ) yaitu peleburan sel sperma dengan sel telur membentuk zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio ( calon tumbuhan baru ). Atas dasar inilah, tumbuhan berbiji disebut juga dengan nama embryophyta siphonogama ( : tumbuhan yang memiliki embrio dan perkawinannya melalui suatu pembuluh. Embrio bersifat bipolar / dwipolar yaitu salah satu kutub tubuh membentuk batang  dan daun  sedangkan kutub lainnya membentuk perakaran.
Dalam klasifikasi, tumbuhan berbiji dikelompokkan menjadi dua divisi, yaitu : divisi Gymnospermae ( tumbuhan berbiji terbuka ) dan divisi Angiospermae ( tumbuhan berbiji tertutup ).

Tuesday, March 15, 2011

Sistem Saraf Pusat

Dalam sistem koordinasi dikenal adanya pusat pengaturan yang disebut sebagai sistem saraf pusat. 
Untuk menjalankan tugasnya tersebut, sistem saraf pusat terbagi menjadi beberapa bagian dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Pada dasarnya, sistem saraf pusat terdiri atas bagian otak dan sumsum yang keduanya dilindungi oleh suatu selaput yang disebut meningis. Meningis sendiri tersusun atas 3 lapisan , yaitu : pertama adalah durameter yang merupakan lapisan terluar dan merupakan lapisan yang kuat, kedua arachnoid yang merupakan lapisan tengah dan ketiga adalah piameter yang merupakan lapisan paling dalam dan paling tipis.
Di antara piameter dan arachnoid terdapat ruang subarachnoid yang berisi cairan serebrospinal yang berperan sebagai pelindung / peredam benturan antara bagian otak dengan tulang tengkotak ataupun  sumsum dengan tulang belakang..
Tabel berikut ini menunjukkan pembagian system saraf pusat , bagian-bagian serta fungsi / peranan masing-masing.

Saraf pusat
Bagian-bagiannya
Sub bagian
Peran / fungsi







Otak



Otak besar / serebrum
Lobus oksipitalis/ bagian belakang
Penglihatan
Lobus temporalis / bagian samping
Pendengaran
Lobus frontalis / bagian depan
 Pengendali gerak otot
Lobus parietalis / bagian belakang
Sensor perubahan lingkungan
Otak tengah /

Refleks mata, tonus otot, perubahan posisi tubuh
Otak depan / diencefalon
Thalamus
Menerima semua rangsang kec.bau
Hipotalamus
Pengaturan : suhu, nutrien, penumbuhan sifat agresif, penjagaan agar tetap bangun
Otak kecil / serebelum

Pengatur otot, keseimbangan dan posisi tubuh
Sumsum
Lanjutan / medulla oblongata

Pengatur denyut jantung, menyempitkan pembuluh darah, melakukan gerak menelan, batuk, bersin , bersendawa, mutah
Pons
Menghubungkan sumsum tulang belakang dan otak
Tulang belakang

Memegang peranan pada terjadinya refleks

sumber  :
http://bengkoang.wordpress.com
M.Amin, Biologi 2 SMA , Balai Pustaka , Jakarta

Wednesday, March 9, 2011

Beberapa Kelainan dan Gangguan pada Sistem Pernapasan

Proses respirasi pada manusia melibatkan berbagai organ respirasi mulai dari lubang hidung hingga gelembung paru-paru ( alveoli ) bahkan sampai ke dalam sel / jaringan tubuh.
Kelainan dan gangguan pada sistem respirasi , dapat terjadi dan ditemukan pada organ-organ penyusun sistem maupun proses pernapasannya.
Beberapa kelainan dan gangguan yang umum pada sistem respirasi, antara lain :
  1. Asfiksi, merupakan gangguan dalam proses transportasi oksigen ke jaringan atau penggunaan oksigen oleh jaringan. Penyebab asfiksi bisa jadi terletak dalam paru-paru, pembuluh darah ataupun sel / jaringan tubuh.Pada kasus tenggelam misalnya, alveolus bisa terisi air sehingga akan mengganggu transportasi oksigen ke dalam sel / jaringan.Pada kasus keracunan gas monoksida atau karbondioksida , hemoglobin mengikat karbonmonoksida sehingga kemampuan hemoglobin mengikat oksigen mejadi berkurang..
  2. Asma, merupakan gangguan pada sistem pernapasan dengan gejala sukar bernapas , bunyi mendesah, batuk-batuk, dan merasa sesak di dada. Kelainan ini dapat disebabkan karena alergi terhadap benda ( debu, bulu atau lainnya ), suasana tertentu ataupun kondisi psikis ( emosi dan stress ).
  3. Bronkhitis, merupakan radang pada selaput lendir dari trakhea dan saluran bronkhial . Gejala umum antara lain : batuk-batuk, demam, dan sakit dibagian dada.
  4. Dipteri, merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan bagian atas yang disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae. Racun bacteri yang menyebar melalui aliran darah dapat merusak selaput jantung, menimbulkan demam, kelelahan dan kadang lumpuh bahkan bisa sampai menyebabkan meninggal dunia.
  5. Emfisema, merupakan suatu kondisi non infeksi dimana permukaan alveoli menjadi meluas berlebihan dan mengakibatkan penggelembungan paru-paru yang berlebihan akibatnya pernapasan menjadi bertambah sulit.
  6. Faringitis, , berupa perdangan pada faring yang disebabkan oleh infeksi bacteri atau virus tertentu. Peradangan dapat juga terjadi akibat terlalu banyak merokok. Tanda umum, rasa sakit saat menelan makanan, dan kerongkongan terasa kering sekali.
  7. kanker paru-paru, , merupakan tumor ganas yang sering terbentuk di dalam epitel bronkhial. Banyak dialami oleh laki-laki usia tengah tua yang banyak merokok.
  8. Pneumonia, merupakan infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bacteri atau virus. Bisa juga oleh penyebab lain yang belum dikenali
  9. Rinitis, merupakan radang pada membran mukosa rongga hidung yang menyebabkan bengkak dan mengeluarkan banyak lendir. Biasanya disebabkan oleh alergi terhadap sesuatu benda atau keadaan.