Seperti halnya system organ yang lain, system ekskresi tidak luput juga dari gangguan dan kelainan, ataupun penyakit, baik akibat infeksi kuman / mikroba pathogen maupun penyebab lainnya yang terkadang tidak / belum diketahui.
Berikut ini adalah beberapa kelainan, gangguan dan penyakit yang lazim terdapat pada system ekskresi manusia terutama system urinaria.
Beberapa Kelainan , gangguan pada system urinaria.
- Anuria, merupakan gangguan kemampuan ginjal dalam membentuk urin akibat kegagalan fungsi ginjal
- Albuminuria, suatu gangguan yang ditandai oleh adanya senyawa protein pada urin. Ini bias disebabkan oleh adanya kerusakan pada glomerulus
- Batu ginjal, yaitu gangguan yang berupa endapan kristal kalsium fosfat yang kemudian menggumpal layaknya batu. Sehingga disebut sebagai batu ginjal. Keberadaan batu ginjal dalam saluran urinaria ini bisa menyebabkan terjadinya stagnasi urin
- Nefritis, yaitu gangguan berupa peradangan pada bagian ginjal yang menyebabkan kerusakan jaringan ginjal sehingga fungsi ginjal sebagai organ ekskresi menjadi terganggu.
- Nefritis akut, disebabkan oleh penyakit menular, terutama penyakit jengkering ( scarlet fever ) . Biasanya ini terjadi pada anak-anak dan remaja. Nefritis yang kronis biasanya terjadi pada orang yang lebih tua usianya dengan tanda-tanda , seperti ; hipertensi, pengerasan pembuluh darah ( sclerosis ) pada ginjal atau bias juga glomerulus dan tubula telah mengalami kerusakan cukup lama.
- Gagal ginjal, merupakan kegagalan fungsi ginjal yang akut dan dapat menimbulkan nefritis, luka, perdarahan bahkan fungsi jantung berhenti secara tiba-tiba .
- Uremia, merupakan suatu kondisi di mana darah mengandung zat-zat sisa metabolisme seperti urea dan tidak mampu diekskresikan. Kondisi ini berlanjut dengan munculnya odeem / bengkak pada bagian tubuh terutama pada bagian anggota gerak bawah ( kaki ).
- Sistitis, merupakan peradangan pada membrane mukosa yang melapisi kantung urin ( vesica urinaria ) disebabkan oleh infeksi mekroba tertentu ataupun peradangan ginjal yang meluas hingga kantung urin.
No comments:
Post a Comment